Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan modeling berbasis kawasan untuk lima komoditas unggulan yaitu udang, rumput laut, nila, kepiting dan lobster, sebagai upaya akselerasi pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan di Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong percepatan produksi induk unggul dan benih bermutu dengan menggandeng stakeholder pusat dan daerah, akademisi dan lembaga riset untuk mengembangkan teknologi serta pemuliaan induk unggul.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil meningkatkan rata-rata pendapatan pembudidaya ikan menjadi Rp 4,4 juta per bulan. Hal ini berdasarkan data capaian semester I-2022 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP.
Kementerian Kelautan dan Perikanan tancap gas mendukung program Pemberdayaan Masyarakat Reforma Agraria yang tengah digalakkan pemerintah pusat. Salah satunya dengan melakukan kegiatan budidaya perikanan di lahan Kampung Reforma Agraria sehingga lahan maupun kehidupan masyarakat di sana menjadi lebih produktif.
Pembangunan kampung perikanan budidaya terus dilakukan secara simultan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di berbagai daerah seluruh Indonesia. Tidak terkecuali dengan kampung perikanan budidaya ikan nila di Desa Warukapas, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara di bawah binaan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu.
Ketiga kampung perikanan budidaya yang telah di-launching DJPB melalui BBPBL Lampung di Provinsi Lampung antara lain kampung nila di Kabupaten Pringsewu, kampung rumput laut di Kabupaten Lampung Selatan, dan kampung bawal bintang di Kabupaten Pesawaran.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung kerja sama antara Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) dengan Norway Connect, organisasi yang memfasilitasi perusahaan-perusahaan asal Norwegia yang akan melakukan aktivitas bisnis di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.